Permintaan Asma Nadia Jika Bukunya Difilmkan

Sabtu, 29 Juni 2019 - 14:05 WIB
Permintaan Asma Nadia...
Permintaan Asma Nadia Jika Bukunya Difilmkan
A A A
PEREMPUAN kelahiran Jakarta ini merupakan penulis terkenal yang sudah melahirkan banyak karya, mulai dari buku, serial televisi, hingga film. Tak hanya itu, Asma juga seorang pendiri organisasi kepenulisan, yakni Forum Lingkar Pena yang didirikan sejak 1997.

Sejauh ini sudah 56 karyanya yang diterbitkan, dan beberapa menjadi best seller, seperti Assalamualaikum, Beijing!, Rumah Tanpa Jendela, Sakinah Bersamamu, Catatan Hati Seorang istri, dan Surga Yang Tak Dirindukan.

Hingga saat ini, sudah ada 10 film adaptasi karya Asma Nadia. Lantas, bagaimana tanggapan Asma Nadia tentang karya-karyanya yang diadaptasi ke dalam format film? Berikut hasil wawancara GENSINDO dengan Asma Nadia.

Q: Bagaimana awal buku-bukunya dapat diangkat ke layar lebar?A: Awalnya ada sutradara Mas Aditya Gumay dari Smaradhana Production tertarik dengan buku Emak Ingin Naik Haji. Lalu mencari Asma dan melihat cerpen Asma di majalah Nur. Lalu Mas Adit kontak Asma dan kami bertemu.
Pada pertemuan pertama, Mas Adit langsung memberikan DP (down payment /uang muka). Namun, bukan dilihat dari jumlah tapi dari antusias Mas Adit untuk menjadikan Emak Ingin Naik Haji sebagai film. Mungkin bagi sebagian orang, Emak Ingin Naik Haji tidak komersial, tapi Alhamdulillah sambutannya luar biasa. Setelah itu, ada proyek kedua dengan Mas Adit dan mulai banyak produser yang telepon serta mulai kerja sama, dengan Rapi Films, MD Pictures, Starvision, dan lain-lainnya.
Q: Apa alasannya mau menjadikan buku-buku ini menjadi sebuah film?A: Karena adanya peluang dakwah yang lebih luas. Jika bicara buku best seller itu terlalu umum dan untuk dapat mencapai angka penjualan 100.000-500.000, bahkan lebih dari itu enggak mudah. Mungkin hanya beberapa penulis yang sudah mencapai angka tersebut, masih bisa dihitung lewat jari. Namun, jika dakwah lewat film, maka dapat mencapai angka 500.000, bahkan sampai jutaan. Jadi, bayangkan jika kisah kita dapat diangkat, dapat difilmkan, maka kebaikan yang ada dalam buku itu dapat menyentuh banyak orang.

Q: Apakah Anda ikut terjun langsung dalam proses film atau diserahkan sepenuhnya kepada pihak rumah produksi?
A: Persyaratan dari awal jika ada buku yang difilmkan, yaitu Asma memiliki akses untuk skenario dan dilibatkan dalam diskusi. Lalu, Asma diperbolehkan memilih atau ikut melakukan pemilihan sutradara atau penulis skenario yang Asma nyaman untuk kerja sama. Biasanya 80%-90% Asma ikut ada dalam proses syuting.

Q: Film apa yang masuk ke dalam box office?
A: Film Surga Yang Tak Dirindukan dengan jumlah penonton 1,6 juta.

Q: Dari semua film adaptasi, manakah yang menjadi favorit B unda?
A: Film Emak Ingin Naik Haji karena merupakan film pertama yang memiliki kesan tersendiri. Kedua, Surga Yang Tak Dirindukan senang karena ada film title ‘surga’ yang bisa masuk box office, bukan film setan-setanan gitu .

Lalu ada cerita, yaitu Cinta Laki-Laki Biasa walaupun sederhana tapi masuk ke favorit saya juga.
Q: Dalam waktu dekat, proyek apa yang sedang dikerjakan?
A: Insyaallah, ada Surga Yang Tak Dirindukan 3 dan Hayya 2 .

DESSY ASTUTI GEN SINDO
Politeknik Negeri Jakarta
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)